dr. Rienny Esta Mardiani adalah seorang profesional kesehatan yang berkomitmen tinggi dan berdedikasi dalam bidang kesehatan masyarakat. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH) angkatan 2005 ini telah mengabdikan dirinya dalam berbagai peran penting di sektor kesehatan di Indonesia.
Setelah menyelesaikan pendidikan kedokterannya pada 2011, dr. Rienny memulai kariernya dengan menjadi tutor di FK UPH selama satu tahun. Pengalaman ini memberikan kesempatan baginya untuk berbagi pengetahuan dan menginspirasi generasi muda yang sedang menempuh pendidikan kedokteran. Pada 2012, dr. Rienny beralih menjadi Dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) Pusat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Puskesmas Plus Hiliweto Gido, Nias, Sumatera Utara selama satu tahun. Pengalaman ini memberikan dasar yang kuat bagi dirinya dalam pelayanan kesehatan di daerah terpencil, serta komitmen untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di daerah yang kekurangan tenaga medis.
Selanjutnya, dr. Rienny mendaftar sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), yang sekarang dikenal sebagai Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK). Perjalanan dr. Rienny sebagai dokter PNS di Kemenkes diawali pada tahun 2014, di mana ia bertugas di KKP Kelas I Medan. Pada 2017, ia kemudian ditugaskan di BBKK Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Dalam perannya ini, dr. Rienny bekerja sebagai dokter dengan jabatan fungsional Dokter Ahli Muda. Melalui profesinya tersebut, dr. Rienny fokus pada pencegahan dan pengendalian penyakit yang masuk dari luar negeri ke Indonesia. Ia mengatakan, “Saya bekerja dalam bidang kesehatan khususnya cegah tangkal penyakit yang masuk dari luar negeri ke dalam negeri, termasuk upaya agar penyakit atau faktor risiko penyakit tersebut bisa dikendalikan.”
Berbagai pelatihan yang diikuti dr. Rienny selama bertugas di BBKK telah meningkatkan keterampilan dan kepercayaan dirinya. Kini, ia bertekad untuk terus mengembangkan karier dan pengetahuannya melalui beasiswa dari Kemenkes. Ke depannya, ia bercita-cita untuk mendapatkan beasiswa dari Kemenkes dan mengembangkan ilmunya lebih lanjut.
read moreInspirasi dan DukunganKeputusan dr. Rienny untuk menjadi seorang dokter tidak lepas dari dukungan keluarga, terutama orang tua yang ingin melihat anaknya menjadi seorang dokter. Kecintaannya dalam menolong orang lain juga menjadi motivasi utama dalam memilih karier di bidang kesehatan. Selama menjalani pendidikan di FK UPH, dr. Rienny mendapatkan ilmu yang memberikan fondasi kuat dalam karier medisnya.“Saya mendapatkan ilmu kedokteran dari dosen-dosen yang sangat baik, sangat kompeten, dan mendukung semua masukkan ilmu pengetahuan. Ketika saya bekerja, banyak ilmu-ilmu yang bisa saya contoh dari dosen-dosen, sehingga dapat diterapkan di pekerjaan saya sekarang,” ucapnya.Sebagai seseorang yang telah melalui berbagai pengalaman dan tantangan dalam kariernya, dr. Rienny memberikan pesan inspiratif bagi generasi muda untuk tetap berjuang dan semangat dalam mengejar cita-cita. Ia mendorong mereka untuk mempertimbangkan karier di Kemenkes, tempat di mana banyak kesempatan pengembangan diri dan berkontribusi bagi masyarakat.dr. Rienny Esta Mardiani adalah contoh nyata dari dedikasi dan komitmen dalam bidang kesehatan, dengan visi untuk terus berkembang serta memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat Indonesia.Kisah sukses alumni seperti dr. Rienny Esta Mardiani menunjukkan bahwa pendidikan holistik dan transformasional di UPH mampu melahirkan lulusan yang takut akan Tuhan, kompeten, dan berdampak positif bagi masyarakat.
Dokter di Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Tanjung Priok, Jakarta Utara
Kedokteran 2005
“Masuk ke universitas itu tidak hanya tentang mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga bagaimana kita mengembangkan soft skill, bersosialisasi, berkomunikasi dengan dosen dan antar mahasiswa saat berkuliah. Hal ini akan membantu perjalanan karier kita dan inilah yang menurut saya kekuatan dari sebuah lembaga pendidikan, terutama UPH,” kata Tedi Bharata, seorang alumni dari Program Studi (Prodi) Sistem Informasi Universitas Pelita Harapan (UPH) angkatan 2001; yang kini berkarier di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai Deputi Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi (SDMTI).
Menamatkan pendidikan S1 untuk bidang Komputer dan Sistem Manajemen Informasi di Fakultas Ilmu Komputer UPH pada tahun 2005, Pria kelahiran 31 Mei 1983 ini mengawali kariernya sebagai Project Management Staff di Siemens, sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jaringan dan telekomunikasi. Selama di Siemens, Tedi bertugas untuk mengawasi proyek pembangunan menara telekomunikasi.
Pada tahun 2008, Tedi memutuskan menjadi bagian dari pemerintah dengan bergabung di Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM); mulai dari menjadi Staf Khusus Kepala BKPM, Wakil Direktur, hingga Investment Planning Manager-Telematic Industry. Selama di BKPM, Tedi berkoordinasi dengan departemen terkait untuk mencari investor internasional agar tertarik melakukan investasi maupun bisnis di Indonesia.
Pada 2016, Tedi menyelesaikan pendidikan Master of Public Administration di Columbia University. Selama menjalani pendidikan S2, ia mendapatkan penugasan mulai dari sebagai Staf Khusus Menteri di Kementerian Perdagangan (Kemendag), hingga Konsultan di Bank of America Merrill Lynch. Pada 2019-2020, Tedi dipercaya menjadi Vice President Office of The Board di Mining Industry Indonesia (MIND ID), yaitu holding company atau perusahaan induk BUMN yang mengatur, mengendalikan dan mengawasi kinerja beberapa industri pertambangan di Indonesia.
Karier Tedi di pemerintahan terus berlanjut, di mana sejak tahun 2020 ia pernah menjabat sebagai Staf Khusus V Menteri BUMN, Penasihat Menteri BUMN, dan kini ia dipercaya menjadi Deputi Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi (SDMTI) Kementerian BUMN.
Mengenai perannya di Kementerian BUMN, Tedi mengatakan, “Saya memiliki tanggung jawab untuk mentransformasi dan meningkatkan SDM di BUMN. Setiap hari saya selalu mengawasi proses rekrutmen, manajemen karyawan, training, dan pengembangan kompetensi; sehingga karyawan dan manajemen BUMN diisi oleh orang-orang yang tepat serta memiliki visi yang sejalan dengan pemerintah.”
Selain mengemban tugas di Kementerian BUMN, Tedi juga dipercaya sebagai Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) sejak Maret 2024. Sebelumnya, Tedi juga pernah menjadi Komisaris di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sebagai Komisaris, Tedi bertugas untuk mengawasi dan memberikan nasihat kepada manajamen perusahaan. Tedi memandang, perannya tersebut sangatlah penting untuk dapat memastikan perusahaan BUMN itu dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Berbicara mengenai pengalaman pendidikannya, ia menilai UPH memiliki visi yang sejalan dengan visi hidupnya, yaitu keinginan untuk berkontribusi dan bermanfaat bagi masyarakat. Terkait fokus bidang studinya, saat itu Tedy juga tertarik dengan manajemen sistem informasi yang menurutnya pasti dibutuhkan di seluruh sektor.
Lebih lanjut, Tedi mengungkapkan prinsip yang ia pegang yaitu prinsip ‘ayo berani mencoba’ artinya jangan pernah sia-siakan kesempatan. Kemudian, prinsip bekerja keras untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki dan perluas networking.
Kedepannya Tedi juga berharap agar selalu ada penguatan baik di UPH secara institusi, di komunitas alumni, tenaga pelajar, dan seluruh program yang ada. Menurutnya, “Penguatan di ketiga hal tersebut akan menjadi daya tarik bagi mahasiswa. Saya juga berharap agar UPH harus tetap menghadirkan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman.”
Melalui cerita dan perjalanan kariernya, Tedi menunjukkan bahwa membangun karier dapat diawali sejak di universitas. Tedi membuktikan bahwa dirinya memberikan kontribusi positif dalam memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Kisah sukses alumni membuktikan bahwa pendidikan holistik dan transformasional di UPH mampu melahirkan lulusan yang kompeten, profesional, dan berdampak bagi bangsa Indonesia maupun secara global.
read more
Deputi Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi BUMN
Sistem Informasi 2001
“Kalau kita berkarya, hal yang paling kuat adalah riset dan itu saya pegang teguh sampai sekarang. Mau membuat karya dokumenter atau fiksi, proses riset adalah hal yang sangat penting. Pemahaman ini sudah terbangun semenjak kuliah,” kata Inarah Syarafina Omar Joesoef, seorang sutradara film yang merupakan alumni program studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan (DKV UPH) angkatan 2016.
Inarah telah bercita-cita bekerja di bidang perfilman sejak masih duduk di bangku sekolah. Ia kemudian melanjutkan jenjang pendidikan tingginya dan memilih Prodi DKV UPH. Sempat ragu mengenai profesi apa yang bakal diambilnya, Inarah lalu menemukan pilihannya untuk menjadi seorang sutradara. Pilihan profesi itu muncul berkat upaya yang dibangunnya sejak berkuliah dengan mengikuti berbagai kelas terkait perfilman, mengekplor ide melalui karya tugasnya, mengikuti magang, hingga mengambil beberapa pekerjaan sambilan di bidang perfilman.
Sejak kuliah, Inarah aktif sebagai tim di balik layar sejumlah series atau film. Mulai dari Passampo Siri (2020) yang merupakan karya tugas ahirnya di DKV UPH; menjadi Production Designer pada film Hari Ini Kenapa, Naira? (2021); Assistant Director di film Kukira Kau Rumah (2021); sebagai Visual Supervisor film Cinta di Balik Awan (2022); menjadi Producer, Writer, & Director film Langkah Renjana (2023); dan kini debut menjadi sutradara lewat film horor berjudul Temurun (2024) yang akan segera tayang di bioskop.
Menjalani karier di dunia perfilman, tentunya Inarah juga menghadapi tantangan. Dalam berkarya, tak jarang ia kesulitan untuk mendapatkan ide atau inspirasi. Untuk mengatasi tantangan itu, Inarah terus berupaya membangun semangat dalam dirinya dan berkomitmen untuk mencari hal-hal yang dapat dijadikan inspirasi dalam berkarya.
Bagi Inarah, bisa memberikan dampak melalui profesi yang dijalankannya menjadi suatu pencapaian yang berharga. Ia mengatakan, “Saya ingin berkarya yang jujur dan setiap penontonnya selalu mendapatkan hal-hal yang positif. Mendapatkan apresiasi dari penonton menurut saya juga berharga, karena dari ide-ide yang dituangkan atau imajinasi dalam pengkaryaan tentang dunia yang saya buat, bisa merepresentasikan kehidupan orang lain. Selain itu, mendapatkan kesempatan untuk menyutradarai film pertama walaupun belum tayang merupakan momen yang berharga karena saya bersyukur bisa mencapai kesempatan itu.”
Terkait alasan memilih DKV UPH sebagai tempat menempuh pendidikan, Inarah memandang bahwa DKV UPH memiliki program pembelajaran yang sangat luas. Tidak hanya spesifik mempelajari perfilman, salah satu prodi di Fakultas Desain UPH ini juga memberikan pemahaman kepada mahasiswanya terkait desain grafis hingga animasi. Menurut Inarah, hal itu merupakan sesuatu yang menarik dan sangat berharga bagi perkembangan kariernya.
“Setelah saya ngobrol dengan banyak film maker lainnya, enggak semua orang yang berkuliah film itu berkesempatan belajar seni secara general, mulai dari menggambar, bikin nirmana (elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang, dan tekstur), bikin instalasi 2D&3D, dan lain-lain. Menurut saya, itu sangat insightful bagi seorang film maker,” ucap Inarah.
Kepada generasi muda yang memiliki impian untuk berkecimpung di dunia perfilman, Inarah berpesan untuk tidak takut dan memberanikan diri mencoba semua kesempatan yang ada. Ia juga menekankan bahwa mengenali diri sendiri sangat penting untuk dapat mengetahui potensi yang dimiliki seseorang.
“Jangan berhenti untuk terus belajar karena proses belajar itu seumur hidup. Apalagi kalau kita menjadi seorang sutradara, kita harus terus menemukan hal-hal baru di dunia kita, di lingkungan kita, tentang manusia, dan kehidupan. Jadi, teruslah berkomunikasi dan menyemplungkan diri ke komunitasnya,” ujar Inarah.
Inarah Syarafina menjadi contoh nyata bahwa cita-cita dapat diwujudkan dengan kerja keras dan semangat mempelajari hal baru. Ditempa dengan pendidikan yang berkualitas di UPH, Inarah membuktikan mampu membawa dampak positif dan menjadi pemimpin masa depan yang unggul.
Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) UPH
Di bawah naungan Fakultas Desain, DKV UPH membekali mahasiswa dengan pemahaman bahasa visual sebagai sarana komunikasi dan solusi terhadap permasalahan desain. DKV UPH juga menyediakan empat bidang peminatan yang relevan dengan kebutuhan industri, yaitu Desain Grafis, Desain Animasi, Sinematografi, dan Ilustrasi. UPH berkomitmen untuk menghasilkan lulusan Jurusan DKV yang kompeten, unggul, dan mampu berkontribusi secara nyata di lingkungan pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat.
read more
Sutradara Film
Desain Komunikasi Visual 2016
“Dalam dunia kedokteran, menurut saya, masih jarang dokter yang bersedia 'nyemplung' ke ranah manajemen industri kesehatan. Namun, saya melihat adanya peluang besar di sana, yang memotivasi saya untuk mengembangkan diri dan fokus pada manajemen rumah sakit,” ungkap dr. Jason Bustam, MARS, MM., Corporate Casemix Manager, Siloam Hospitals Group, alumni Fakultas Kedokteran (FK) angkatan 2014, Magister Manajemen Rumah Sakit (MARS) dan Magister Manajemen (MM) Universitas Pelita Harapan (UPH) angkatan 2020.
Tekuni Pilihan Sebagai Dokter Manajemen Rumah Sakit
Keputusan untuk menempuh pendidikan kedokteran diambil oleh dr. Jason karena terinspirasi oleh dokter yang merawatnya saat kecil dengan tulus dan peduli. Meskipun bukan dari keluarga dokter, pengalaman ini mendorongnya bercita-cita menjadi dokter yang berdampak positif bagi kesehatan orang lain.
Seiring berjalannya waktu, dr. Jason semakin tertarik untuk menjelajahi manajemen kesehatan, suatu wilayah yang jarang dieksplorasi oleh para profesional medis. Ia melihat peluang untuk membawa perubahan pada sektor kesehatan di Indonesia dengan fokus pada aspek manajerial.
“Minat saya pada manajemen rumah sakit muncul saat saya berpraktik sebagai dokter umum di berbagai fasilitas kesehatan. Awalnya, fokus saya hanya pada praktik medis, tetapi seiring waktu, saya menyadari pentingnya manajemen yang efisien untuk memberikan pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat. Saya merasa termotivasi untuk berkontribusi pada peningkatan pelayanan kesehatan di Indonesia, terutama dalam konteks BPJS Kesehatan. Pekerjaan saya sekarang membantu mewujudkan hal tersebut," papar dr. Jason.
Saat ini, dr. Jason berperan sebagai Corporate Casemix Manager, atau yang dikenal sebagai divisi manajemen pengelola BPJS Kesehatan Indonesia. Tanggung jawab utamanya adalah mengelola operasional dan klaim untuk 30 rumah sakit yang terafiliasi dengan Siloam Hospitals di Indonesia. Selama lebih dari empat tahun sebagai Casemix Manager, dr. Jason menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah menyeimbangkan kepentingan dari berbagai stakeholder, baik internal maupun eksternal.
Perjalanan karier dr. Jason mungkin berbeda dari jalur tradisional karier medis, namun ia melihatnya sebagai langkah yang tepat. Ia meyakini bahwa karier saat ini adalah bukti dari dua prinsip inti yang selalu dipegangnya, yaitu integritas dan konsistensi. Baginya, integritas berarti melakukan yang benar, bahkan tanpa pengawasan, dan mematuhi standar etika. Konsistensi menunjukkan komitmennya untuk mengejar tujuan dengan tekun. Ia mengakui bahwa dua prinsip tersebut dipengaruhi oleh pendidikan di UPH.
“Dua prinsip yang selalu saya pegang dalam perjalanan karier saya saat ini tentunya tidak terlepas dari latar belakang pendidikan saya di UPH. Di UPH, saya banyak belajar tentang soft skills, bagaimana menjadi mahasiswa yang memiliki integritas dan tekun dalam mengerjakan segala hal. Selain itu, pembentukan interpersonal skills dan critical thinking juga saya dapatkan di UPH. Keterampilan-keterampilan ini sangat penting dalam membangun karier saya sampai sekarang. Bagi saya, memiliki landasan pendidikan yang baik sangat berpengaruh pada karier kita ke depannya, dan saya mendapatkannya itu di UPH,” ujarnya.
UPH Pilihan Tepat Untuk Menempuh Pendidikan
Mengenang perjalanan akademisnya, dr. Jason menyoroti beberapa alasan memilih UPH sebagai tempat menempuh pendidikan. Pertama, fasilitas modern di UPH membuatnya jatuh hati dan ia menilai UPH sebagai kampus dengan fasilitas kedokteran terbaik di Indonesia. Kedua, ia mendapatkan networking possibility yang luar biasa di UPH, di mana ia dapat bertemu dengan mahasiswa dari berbagai latar belakang dan daerah di seluruh Indonesia. Terakhir, visi dan misi UPH yang selaras dengan nilai-nilainya dan memotivasinya untuk semakin tertarik pada dunia kedokteran. Keputusan untuk melanjutkan studi di UPH juga dipengaruhi oleh program double degree yang ditawarkan.
“FK UPH memiliki fasilitas yang sangat baik. Selain itu, kesempatan networking dengan banyak mahasiswa dari seluruh Indonesia dan visi misi UPH membuat saya semakin jatuh hati dengan kampus ini. Keputusan untuk mengambil studi lanjut di UPH juga karena adanya program double degree yang ditawarkan pada saat itu. Saya mendapatkan kesempatan untuk secara bersamaan mengejar gelar MARS dan MM, saya rasa hal ini tidak dapat ditemukan di universitas lain. Menurut saya, UPH sangat menghargai waktu mahasiswanya, di mana kita bisa mengambil dua gelar secara simultan,” ungkap dr. Jason.
Sebagai alumni, dr. Jason berharap FK UPH dapat terus menghasilkan calon-calon pemimpin di masa depan yang berdedikasi dalam membangun masyarakat melalui bidang kesehatan.
“Mari kita berusaha menjadi pemimpin yang baik di masa depan dan memberikan kontribusi bermanfaat bagi masyarakat, terutama di bidang kesehatan. Tetaplah menjadi orang yang memiliki integritas dan konsistensi, karena itu merupakan fondasi dalam mengembangkan diri dan karier ke depan,” – dr. Jason Bustam, MARS, MM.
Tentang Fakultas Kedokteran UPH
Fakultas Kedokteran UPH senantiasa memberi mahasiswa kesempatan untuk menerapkan pengetahuan dan mengembangkan keterampilan mereka dengan pengalaman langsung, melalui kurikulum pembelajaran inovatif yang berbasis pemecahan masalah. Didukung dengan jaringan Medical Science Group (MSG) yang terdiri dari Rumah Sakit Siloam dan pusat penelitian swasta Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN); mahasiswa kedokteran UPH akan mendapatkan pengalaman kuliah yang komprehensif dan bernilai unggul. Jadilah bagian dari UPH sekarang! Untuk informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901 atau daftar di sini.
read more
Corporate Casemix Manager Siloam Hospitals Group
Kedokteran, Magister Manajemen Rumah Sakit, Magister Manajemen 2014
“Pengalaman berorganisasi dan kegiatan-kegiatan yang saya ikuti selama di UPH telah membentuk diri untuk menjadi pribadi saya saat ini. Saya berada di sini sekarang karena fondasi yang telah saya bangun sejak awal, and that’s how you build your reputation,” kata Andre Jonathan Cahyadi, S.Si., S.Kom., CFA., Vice President of Investments di Indonesia Investment Authority (INA); lulusan program studi (Prodi) Matematika dan Teknik Informatika UPH angkatan 2009.
Pendidikan yang berbasis nilai Kristiani, yang dimulai sejak sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA), mendorong Andre untuk mantap melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Pelita Harapan (UPH). Selain itu, sejak kecil, ia juga menyukai mata pelajaran matematika. Ini adalah salah satu faktor yang mendorong Andre untuk memilih Prodi Matematika di Fakultas Sains dan Teknologi (FaST) UPH.
“Saya mendapatkan beasiswa di UPH, dan pada saat itu Prodi Matematika menawarkan program dual degree dengan Teknik Informatika. Saya memutuskan untuk mengambil program tersebut karena saya merasa sangat tertarik dan yakin bahwa program ini sangat berguna di masa depan,” ucap Andre.
Sejak bulan April 2022, Andre telah menjabat sebagai Vice President Investments di INA, sebuah sovereign wealth fund atau badan milik negara yang bertugas mengelola dana investasi untuk memperkuat perekonomian negara. Saat ini, INA fokus berinvestasi di sektor infrastruktur, rantai pasokan dan logistik, infrastruktur digital, energi baru dan terbarukan, layanan kesehatan, jasa finansial, konsumen dan teknologi, serta pariwisata. Hingga saat ini, nilai aset yang dikelola mencapai US$ 8 miliar atau setara Rp 120 triliun.
Adapun peran Andre di INA antara lain mengidentifikasi perusahaan yang akan diberikan investasi, menyelidiki kinerja perusahaan, hingga mendistribusikan dana investasi tersebut. “Mandatnya jelas, yaitu untuk mengoptimalkan aset yang dikelola untuk generasi mendatang,” kata Andre.
Perjalanan karier Andre tentu tidak terlepas dari persiapan yang telah ia lakukan sejak kuliah di UPH. Pada tahun ketiga kuliahnya, dia sudah mulai memikirkan masa depannya . Ketika itu, Andre memiliki impian untuk menjadi seorang pengusaha atau berkarier di bidang keuangan. Salah satu langkah yang diambil untuk meraih impiannya tersebut adalah dengan menjalani program magang di PT Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2012. Saat itu Andre dipercayakan pada bagian pembiayaan untuk perawatan peralatan rumah tangga.
Setelah lulus kuliah, pada tahun 2014 ia memulai kariernya dengan bekerja sebagai Investment Analyst di Quvat Management Pte Ltd, sebuah perusahaan investasi yang bermarkas di Singapura. Setelah hampir 3 tahun bekerja, Andre kemudian memperluas pengalamannya ke perusahaan konsultan manajemen bernama Bain & Company. Lebih dari 5 tahun mengabdi, Andre kini memantapkan diri untuk mengembangkan kemampuannya di INA.
Andre mengakui bahwa ia telah menghadapi beragam tantangan ketika berkarier di bidang keuangan. Untuk mengatasinya, ia terus berupaya memperdalam wawasannya di bidang tersebut. Selain itu, ia juga berhasil mengatasi tantangan-tantangan tersebut berkat sikap disiplin dan konsistensinya saat berkuliah. Disiplin dan konsistensi ini adalah nilai yang dipelajari ketika aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan di UPH, khususnya Ketua Senat Mahasiswa Fakultas (SMF) FaST.
Ia mengatakan, “In everything you do, set your priority and always do your best. Be open to any experience. Bergabunglah dalam organisasi dan bangun relasi dengan mahasiswa yang berbeda jurusan. Karena kita tidak pernah tahu kapan peluang akan muncul ketika kita menjalani setiap pengalaman di kampus.”
Beragam prestasi juga telah diukir Andre sejak kuliah, termasuk menjadi juara pertama ASEANpreneurs Business Idea Competition pada 2013, Bronze Medalist Mathematical Analysis and Geometry Day dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2013, hingga Honorable Mention International Mathematical Contest in Modeling (MCM) di Amerika Serikat pada 2011.
Lebih lanjut, Andre merasa bangga dengan apa yang ia kerjakan saat ini. Baginya, mengelola dana investasi negara merupakan salah satu cara untuk berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian negara. Melalui profesinya, Andre berkomitmen untuk selalu memberikan dampak positif.
“Saya bangga dengan profesi saya saat ini yang memiliki misi jelas, yaitu meningkatkan lembaga dana abadi i ni supaya bisa terus diwariskan ke generasi berikutnya. We are doing this for the country dan semoga impact-nya juga everlasting,” tutur Andre.
Tentang Prodi Matematika UPH
Dibuka sejak tahun 2005, Prodi Matematika UPH menyediakan kurikulum yang dirancang dengan cermat dan terus diperbarui untuk memperlengkapi mahasiswa dengan keterampilan pemecahan masalah serta berpikir kritis; agar mudah beradaptasi dengan karier profesional di berbagai bidang yang berkaitan dengan keuangan, perbankan, asuransi, dan teknologi. Prodi Matematika UPH menawarkan pilihan bidang peminatan yang diperlukan di dunia profesional saat ini, yakni Actuarial and Business Math, Financial Engineering and Business Math, dan Computational Mathematics. Bersama UPH, para mahasiswa menjalani proses transformasi dan siap menjadi pemimpin yang berdampak positif. Mari bergabung dan daftarkan dirimu sekarang! Untuk informasi selengkapnya, dapat menghubungi Student Consultant di nomor 0811-1709-901 atau klik di sini.
read more
Vice President of Investments di Indonesia Investment Authority (INA)
Matematika & Teknik Informatika 2009
“Setiap momen selama 4 tahun saya menjalani masa studi di UPH telah memberikan banyak pengalaman berharga, seperti praktik jurnalistik di lapangan, kesempatan mengikuti organisasi kampus, hingga kegiatan-kegiatan sosial yang saya lakukan bersama rekan-rekan seperjuangan,” ungkap Angeline Callista, alumni UPH jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2012.
Nilai-nilai pendidikan yang didapat oleh Angel telah menjadi bagian dari fondasi dalam menjalani kariernya saat ini sebagai Managing Director PT Nara Synergy, sebuah perusahaan yang bergerak untuk membantu komunitas dan perusahaan, khususnya dalam melaksanakan program pengelolaan sampah dan dampak sosial. Dengan membangun sistem pengelolaan sampah berbasis komunitas, Nara Synergy memberdayakan perempuan dan generasi muda dalam mengelola sampahnya. Dengan lebih dari 1.000 peserta, program ini telah mengelola dan mengonversi lebih dari 80 ton sampah dan mengubahnya menjadi beragam produk yang bernilai ekonomi setara dengan US$15.000 . Berkat perannya di Nara Synergy, Angel juga mendapatkan kesempatan untuk menjadi salah satu pembicara pada The Economic and Social Council (ECOSOC) Youth Forum United Nations 2023.
Sejak 2022, Angel berperan sebagai pemimpin yang mengelola tim dan bertanggung jawab untuk mengembangkan setiap program kerja di Nara Synergy. Semangat dan tekad pantang menyerah menjadi kunci Angel untuk melewati beragam tantangan.
“Perjalanan karier pastinya dipenuhi jatuh bangun dan tantangan. Namun ketika saya lelah, saya akan kembali mengingat alasan pertama saya ketika memulai karier. Saya bersyukur melihat bagaimana pekerjaan saya memberikan dampak bagi banyak orang, baik yang terlibat secara langsung, maupun bagi mereka yang menerima manfaat langsung dari program yang kami berikan,” tutur Angel.
Perjalanan yang telah dilalui oleh Angel membuatnya kembali melihat buah dari dunia pendidikan yang telah ia rasakan. “Pendidikan bukan hanya sekadar memperoleh pengetahuan, namun merupakan kunci dari kebebasan. Pendidikan membuat saya paham, bagaimana saya harus bersikap dalam menghadapi sesuatu. Pendidikan menetapkan langkah saya, untuk terus maju, untuk terus belajar dan melangkah ke depan,” – Angeline Callista.
read more
Managing Director of PT Nara Synergy
Ilmu Komunikasi 2012
"Education is very important for me because it has helped me to shape my character and mindset as well as enhance soft skills. These three are very useful in pursuing one's career," Irene Ursula, UPH's Accounting Alumni explains. During her education at UPH, Irene admitted that she's gained more than a handful of valuable lessons beyond academic, but also from a character and personality perspective. Irene's journey at UPH has also helped her develop the skills and competencies needed in her career today.The trials Irene's faced has allowed her to taste victory. If you've heard of Beautyhaul, Somethinc & Glowinc Potion, you have just witnessed Irene's masterpiece. PT BEAUTE HAUL INDONESIA, one-stop beauty solution for local and international buyers, is Indonesia's leading beauty products renowned in various e-commerce platforms. Irene is still active in handling these products' branding and concept & product development sections. Her persistence has resulted in her ability to organize and lead a team and providing education for those who embark on the journey with her.In facing the challenges, Irene sticks to a few core values : Collaboration, Responsibility, Eccentric, Agility, Toughness & Efficiency. These values started as Irene studies at UPH. “To be very honest with you, I am really inspired by Mr. Mochtar Riady. Back in the days, he would gave speeches about how we should dare to think about big things and be courageous to fight for the dreams we have within us," says Irene.For Irene, UPH has become a central piece that has grown her to be where she is today. Irene hopes that UPH would continue to educate and shape its students to grow holistically as they grow to be future leaders. “UPH is a very great place for you to study, learn & play at the same time,” – Irene Ursula.read more
Founder of BeautyHaul, Somethinc & GlowInc Potion
Accounting
Atiek Nur Wahyuni, CEO Transmedia, memiliki prinsip untuk selalu berkomitmen dengan pilihan yang telah dibuat dan tetap berpikiran positif. Prinsip ini yang selalu diterapkan Atiek dalam memimpin perusahaan media ternama di Indonesia. Berkat kiprahnya ini, Atiek berhasil meraih penghargaan Best CEO Awards Employees Choices 2021 dan 2022, yang diberikan oleh The Iconomics.
Dengan pencapaian yang sudah diraihnya, nyatanya tidak membuat Atiek berhenti untuk menambah kapasitas diri. Atiek terus memperlengkapi diri dengan memutuskan untuk melanjutkan studi ke jenjang magister. Baginya, pendidikan merupakan aspek hidup yang sangat penting terutama dalam membentuk pola berpikir kritis dan menjadi bekal di dunia karier profesional. Terlebih tidak ada batasan dalam menuntut ilmu; dan meraih pendidikan terbaik merupakan hak semua orang, baik tua atau muda. Untuk itulah, Atiek akhirnya memilih UPH sebagai tempatnya melanjutkan pendidikan. Bagi Atiek, UPH adalah pilihan tepat agar dirinya mendapatkan pendidikan berkualitas unggul dengan networking yang luas.
“Di UPH banyak sekali ilmu dan manfaat yang saya peroleh. Saya juga mendapat kesempatan untuk menjalin relasi dengan teman-teman yang datang dari beragam latar belakang profesi, khususnya teman-teman yang usianya lebih muda. Melihat mereka, menjadi motivasi saya juga agar tidak kalah semangat dalam menyelesaikan pendidikan di UPH,” ungkapnya.
Sejak awal memilih UPH hingga akhirnya lulus dan meraih peringkat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Terbaik untuk program Magister UPH, Atiek melihat UPH sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia dan memiliki lingkungan yang sangat mendukungnya dalam proses belajar.
“Magister Manajemen UPH memiliki fasilitas dan metode pembelajaran yang efektif, dosen pengajar yang sangat berkompeten di bidangnya, serta selalu update dengan perkembangan dunia kerja. UPH juga terbukti berhasil menerapkan metode pembelajaran jarak jauh di tengah situasi pandemi dengan sangat baik. Selama belajar, saya tidak pernah mengalami kendala sama sekali,” kata Atiek.
Atiek berharap agar kisahnya ini menjadi inspirasi dan semangat bagi semua orang agar selalu memiliki komitmen dan bertanggung jawab.
“Komitmen dalam melakukan pekerjaan dan melakukan tanggung jawab merupakan hal yang sangat penting, sama halnya dengan selalu berpikir positif dalam menghadapi kendala. Dengan begitu kita akan dipercayakan melakukan pekerjaan-pekerjaan besar serta bisa menilai dunia dari sudut pandang yang lebih baik. Hal itulah yang membuat kita akan semakin dekat menuju kesuksesan. Dengan prinsip ini, saya yakin setiap anak bangsa bisa meraih mimpinya. Memiliki dampak dan prestasi di karier kita, bukanlah mimpi belaka,” - Atiek Nur Wahyuni.
read more
CEO Transmedia
Magister Manajemen 2020
“Salah satu aspek penting yang saya dapatkan selama kuliah di UPH adalah nilai-nilai kerohanian dan lingkungan kampus yang sehat. Hal inilah yang membuat saya semakin nyaman dan dapat bertumbuh dengan baik semasa menjalani perkuliahan,” ungkap Martin Kwee, alumni UPH jurusan Perhotelan angkatan 2008. UPH telah menjadi tempat dimana Martin tidak hanya menerima nilai-nilai akademik, tetapi juga berbagai pengalaman yang cukup berkesan. Mulai dari kesempatan untuk menjadi Head Chef dalam event-event kampus, hingga menjadi Guest Chef di beberapa seminar yang diadakan oleh UPH.
“Tapi ada salah satu pengalaman yang tidak terlupakan, yaitu ketika di tahun 2009 dan 2011, saat mengikuti Culinary Competition berskala International dan kami memenangkan medali perunggu. Tentunya ini adalah suatu kebanggaan tersendiri,” tutur Martin.
Pengalaman demi pengalaman inilah yang membuat Martin semakin menemukan passionnya hingga akhirnya kini Ia telah dipercaya untuk menjabat sebagai Senior Sales Manager di The Langham, Jakarta, the first Langham property in South East Asia. Tentunya Martin harus menjalankan suatu tanggung jawab yang tidak mudah, terutama ketika industri perhotelan sempat terguncang pandemi. Namun karena optimisme dan tekad pantang menyerah, Martin bersama dengan tim tetap mampu bertahan dan perlahan bangkit menjadi semakin lebih baik.
“Salah satu kebahagiaan dalam kehidupan adalah ketika kita dapat menjalankan pekerjaan sesuai dengan kapasitas maupun passion kita. Love what you do, do what you love. Jangan sia-siakan kapasitas yang ada dalam diri kita, dan bergeraklah secara maksimal dimanapun kita berada,” – Martin Kwee.
read more
Senior Sales Manager di The Langham Jakarta
Perhotelan 2008
“Setiap berkesempatan menulis biografi diri, saya akan menulis bahwa cita-cita saya adalah menjadi seorang dokter. Ketika mengikuti ajang pencarian bakat maupun mengikuti interview di beberapa media, saya tidak pernah ragu untuk menyebutkan impian saya. Hal ini sudah saya lakukan sejak dulu,” ungkap Andrew Lienata, Alumni Fakultas Kedokteran UPH angkatan 2011. Bergabungnya Andrew sebagai mahasiswa kedokteran UPH merupakan salah satu langkah bagi dirinya untuk menggapai impian yang telah terucap sejak lama. Seiring berjalannya waktu, UPH telah mengajarkan Andrew banyak hal, mulai dari sisi akademik, pertumbuhan karakter, hingga nilai-nilai kerohanian. “Dalam dunia medis, medical science adalah dasar utama yang harus kita kuasai. Dan ketika saya sudah lulus, saya bersyukur tidak hanya sekedar berbekal ilmu, tetapi juga networking yang luas, dan nilai-nilai kerohanian yang selalu ditekankan, yakni Godly character,” tutur Andrew.
Lewat sebuah perjalanan panjang, karier Andrew di dunia medis berlanjut hingga saat ini sosoknya telah berdiri sebagai dokter dan Co-Founder IVtamins di SKYN Clinic, Jakarta Selatan. IVtamins sendiri merupakan sebuah layanan wellness dan aesthetic yang berfokus untuk memberikan pelayanan infus/intravenous sesuai dengan kebutuhan pasien dengan konsep seperti lounge. IVtamins juga beroperasi di ASTHA Distric8 dan kini tengah dalam proses ekspansi di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. Disinilah Andrew juga telah dipercaya untuk menjadi Head of Medical yang bertanggung jawab untuk operasional klinik, quality control, branding, serta business development.
“Dapat menjalani suatu profesi yang kita impikan sejak dulu merupakan suatu kebanggaan. Memang tidak mudah, butuh pengorbanan dan dedikasi yang tinggi. Tetapi saya bersyukur bahwa Tuhan telah menyertai saya sampai sekarang,” seru Andrew.
Dalam perjalanan kariernya, Andrew juga melihat suatu nilai yang tidak kalah penting di dalam kehidupan, “Membagi waktu adalah suatu tantangan yang besar. Aspek finansial mungkin bisa tercukupi, tetapi waktu tidak akan pernah bisa diulang. Selama kita masih memiliki waktu, taruhlah segala sesuatu di prioritas yang tepat,” ucap Andrew.
Lebih lanjut, Andrew memutuskan untuk kembali melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi di UPH EEC serta berpesan kepada generasi muda untuk selalu memprioritaskan keseimbangan antara kehidupan bersosialisasi dan dunia pendidikan. “Dalam menjalani jenjang pendidikan sarjana, sebaiknya kita menjalani porsi yang seimbang antara belajar, bersosialisasi, dan berekreasi. Maksimalkan setiap waktu yang ada, dan dedikasikan dirimu untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik,” – dr. Andrew Lienata
read more
Dokter dan Co-Founder IVtamins di SKYN Clinic
Kedokteran 2011
William Oktavianus merupakan salah satu alumni UPH dari jurusan Teknik Informatika angkatan 2009. Saat ini, ia dipercaya sebagai seorang Head Of Section di PT Alam Sutera Realty Tbk. William harus dapat mengkoordinir timnya, serta merancang berbagai strategi baru guna mencapai target penjualan dengan baik. Tidak hanya itu, sebagai seorang pemimpin, William juga harus menanamkan nilai-nilai untuk timnya, terutama bagaimana seseorang harus memiliki pikiran optimis, dan terus berpikir positif.
“Nilai-nilai ini berpengaruh pada semangat kerja. Dengan adanya sikap optimis dan pikiran positif, kita akan melihat bahwa hasil yang baik pasti akan kita terima di depan,“ ucap William.
Dibalik perjalanan kariernya, William melihat bahwa dunia pendidikan yang ia jalani selama di UPH sangat berperan besar. “Dunia pendidikan membuka peluang kesuksesan menjadi lebih besar. Tidak hanya itu, dunia pendidikan juga membantu kita membangun relasi dengan banyak orang, sehingga hal ini memperluas networking kita. Networking inilah yang kemudian menjadi satu dari nilai penting di dalam dunia pekerjaan” ungkap William.
Tidak hanya memberikan pembelajaran akademik dan networking yang luas, William melihat bahwa UPH juga memiliki berbagai organisasi kampus yang berperan penting untuk menumbuhkan nilai-nilai kerohanian seseorang. “Mental, karakter, serta cara berpikir. Hal ini merupakan bekal yang saya dapat selama saya menuntut ilmu di UPH. Bekal-bekal inilah yang ternyata menjadi modal utama kita untuk masuk ke dalam dunia kerja,” tutur William.
Terucap pesan dari seorang William bagi para generasi muda yang tergabung di dalam UPH, “Manfaatkan waktu sebaik-baiknya dan ikutlah setiap aktivitas-aktivitas, maupun kegiatan kampus. Mungkin hal ini terkesan menjadi rutinitas, tetapi hal-hal inilah yang kemudian akan menjadi nilai-nilai berharga untuk kita meniti karier nantinya” – William Oktavianus.
read more
Head Of Section di PT Alam Sutera Realty Tbk
Teknik Informatika 2009
Memiliki peran sebagai seorang Relationship Manager (RM) di Bank BTPN bukanlah hal yang mudah bagi seorang Grace Adelia, Alumni UPH jurusan Teknologi Pangan angkatan 2016. Bank BTPN sendiri merupakan bagian dari grup SMBC, salah satu Bank Multinasional terkemuka di negara Jepang. Disinilah Grace harus dapat berkoordinasi dengan rekan timnya untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi segmen masyarakat seperti pensiunan, pelaku usaha UMKM, komunitas prasejahtera produktif, segmen consuming class, & segmen korporasi.
Tidak hanya itu, Grace juga harus memenuhi targetnya sebagai sales yang sudah di tetapkan oleh Bank. Di tengah target tersebut, Grace harus bisa mendapatkan kepercayaan dari para calon nasabah. “Tentunya ini bukan hal yang mudah. Ada berbagai tantangan yang harus dihadapi. saya juga harus tepat dalam menilai seorang calon nasabah dari berbagai sudut penilaian, baik dalam segi keuangan, karakter nasabah, jaminan yang akan diberikan pada bank, jenis fasilitas yang akan diberikan kepada nasabah dan pertimbangan lainnya. Disinilah saya tahu pentingnya sebuah nilai integritas. Dan yang tidak kalah penting, tentunya kita harus selalu berdoa sebelum mengambil keputusan.” ungkap Grace.
Dibalik karier yang Ia tempuh sekarang, Grace sadar betapa pentingnya nilai pendidikan sebagai bekal yang berguna dalam dunia pekerjaan. Grace teringat akan nilai-nilai yang Ia dapat selama di UPH, “Saya memilih UPH karena saya melihat bahwa UPH tidak hanya memberikan bekal akademik, tetapi juga memberikan nilai-nilai kerohanian yang penting di dalam kehidupan,” tuturnya.
Apa yang telah dilalui oleh Grace merupakan suatu perjalanan yang membuatnya melihat berbagai pelajaran kehidupan. Terucap harapan dari seorang Grace agar nilai-nilai tersebut dapat dimiliki oleh generasi mendatang, “Harapan saya untuk UPH adalah terus menjadi kampus yang menyeimbangkan iman, ilmu, dan pelayanan dalam kurikulum perkuliahannya. Kuliah memang tidak menentukkan masa depan karier, tetapi dengan menuntut ilmu di dunia perkuliahan, maka kemungkinan untuk mendapat karier yang lebih baik akan semakin terbuka lebar” - Grace Adelia.
read more
Relationship Manager at Bank BTPN
Foodtech 2016
“Pendidikan adalah fondasi paling fundamental untuk dapat membentuk kepribadian dan pola pikir yang baik agar dapat membantu karir pekerjaan.” ungkap Dr. Randi Bayu Prathama, alumni program studi Doktoral Manajemen UPH angkatan 2015. Bagi Randi, nilai pendidikan merupakan modal penting untuk dapat menapaki jenjang karier yang lebih tinggi. Selain itu, Randi juga melihat bahwa UPH merupakan tempat yang tepat untuk menyalurkan keinginannya untuk terus belajar guna memperoleh modal penting untuk membuka peluang kesuksesan lebih besar.
Kerinduan Randi untuk terus belajar membuatnya tidak hanya memiliki berbagai gelar di bidang akademik, tetapi juga membuatnya menyelesaikan ragam pelatihan berbasis Internasional yang didapatnya dari London School of Economics – Inggris, dan University of Paris: Pantheon-Sorbonne. Dengan bekal nilai pendidikan inilah yang kemudian membuat Randi mampu berdiri sebagai Head of Investor Relations di PT Lippo Karawaci Tbk.
“Perjalanan karier saya tentunya tidak terlepas dari tantangan, terutama bagaimana kita melihat dinamika persaingan bisnis, perubahan struktur pasar keuangan serta perkembangan teknologi yang berkembang secara pesat,” tuturnya. Lebih lanjut, Randi mengungkapkan nilai yang ia genggam untuk selalu bertahan, “Tantangan akan selalu datang silih berganti, tetapi apabila kita dapat beradaptasi, semua itu akan membuat kita menjadi lebih baik”.
Apa yang telah dilalui Randi menjadi suatu pelajaran yang membuatnya sadar betapa pentingnya seseorang untuk tidak pernah berhenti belajar. Karena setiap nilai yang diperoleh dari berbagai pelajaran, pada akhirnya akan menjadi bekal terbaik untuk menatap masa depan. “Saya berharap UPH dapat terus mempertahankan kualitas dan standar yang sudah terbangun dengan baik. Saya juga berharap agar generasi penerus dapat mengembangkan kualitas keilmuan sekaligus memperluas network sehingga pada akhirnya para Alumni UPH dapat maju bersama menjadi pemimpin di Republik Indonesia.” – Dr. Randi Bayu Prathama.
read more
Head Investor Relations di PT Lippo Karawaci
Doktor Manajemen 2016
Prodi Teknologi Pangan UPH telah menghasilkan banyak profesional yang bekerja di berbagai perusahaan ternama. Salah satunya adalah Alumni angkatan 2007, Stephan Rianto, yang saat ini menjabat sebagai Account Manager & Sugar Reduction Lead di Firmenich, perusahaan perasa dan aroma swasta yang cukup eksis dan ternama.
Dengan kompetensi di area customer relation, negosiasi, manajemen dan marketing, serta pengetahuan di bidang teknologi pangan, Stephan telah berkiprah di Firmenich selama lebih dari 5 tahun. Perjalanan karier Stephan pun tidak terlepas dari berbagai tantangan, khususnya di era digital yang membuat segala sesuatu dapat berubah secara instan.
“Ada banyak tantangan yang harus saya hadapi. Namun dari semua itu, penting untuk menjunjung tinggi nilai ketekunan (perseverance) dan integritas. Di era digital sekarang ini, banyak hal yang menjadi jauh lebih mudah berkat teknologi. Saya melihat banyak generasi Z sekarang ini yang hanya mau mendapatkan sesuatu secara instan dan tidak mementingkan proses. Saya mendorong anak-anak muda untuk belajar menjadi pribadi yang tekun dan gigih,” tuturnya.
Selain ketekunan dan kegigihan, bagi Stephan, pendidikan yang berkualitas bersumbangsih besar bagi kesuksesan kariernya. Menurutnya, universitas yang baik dapat membekali seseorang dengan keterampilan berorganisasi dan memecahkan masalah. Nilai inilah yang Stephan dapatkan selama berkuliah di UPH. “Saya memilih UPH oleh karena visi-misi dan nilai inti yang berpusat pada Tuhan. Selain itu, jurusan Teknologi Pangan di UPH juga sudah terkenal di Indonesia, sehingga dapat memberi kesempatan networking yang lebih luas bagi lulusannya. Saya sangat bersyukur akan komunitas UPH yang terasa seperti keluarga dan sangat mendukung perjalanan saya. Hal ini sangat membantu meningkatkan rasa percaya diri saya dan membentuk keterampilan interpersonal saya dalam bekerja.”
Apa yang telah dilalui oleh Stephan merupakan perjalanan panjang yang membuatnya melihat berbagai pelajaran. Dari lubuk hati terdalam, Stephan berharap agar UPH dapat terus maju dan menghasilkan alumni yang berkompeten dan siap berkarya di dunia profesional!
read more
Account Manager & Sugar Reduction Lead di Firmenich
Foodtech 2007
Bukan tugas mudah bagi seorang Ganesa Rigshady Soepraptoyo, alumni Hubungan Internasional UPH angkatan 2005, untuk menerapkan perubahan pada keseluruhan operasi layanan petikemas PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). Membutuhkan waktu dua tahun baginya dan tim yang memiliki visi yang sama untuk mengimplementasikan terminal operating system untuk menunjang kegiatan operasi dan memastikan standar keamanan kargo yang tinggi demi menjaga mutu kargo yang dikirimkan melalui melalui empat cabang pelabuhan Indonesia, yaitu Pontianak, Panjang, Palembang, dan Tanjung Priok. Tugas yang dipercayakan kepadanya sebagai Deputy Vice President of Container Services membutuhkan ketelitian dan perhatian ekstra agar layanan jasa selalu memiliki performa maksimal, terutama karena pelabuhan sebagai pintu gerbang perekonomian Indonesia tidak boleh berhenti.Salah satu perubahan positif mencoloh terlihat sejak diimplementasikan sistem kerja yang baru oleh Ganesa terlihat dalam meningkatnya produktivitas container-handling, yang mencapai angka 40% efektifitas. Melalui peningkatan ini, harga barang konsumsi menjadi lebih rendah karena biaya logistik yang lebih rendah serta adanya kepastian waktu untuk pengiriman dan penerimaan barang. Ganesa mengakui bahwa selain timnya, dukungan dari istri, keluarga, beserta mentor dalam kariernya di Maersk dahulu menjadi katalis untuknya dapat selalu memberikan yang terbaik. Ia-pun turut memegang nilai-nilai seperti kepedulian yang konstan, rendah hati, hidup jujur, serta membangun dan membantu orang lain berkembang menjadi lebih baik untuk diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari.Kesuksesan karier Ganesa tentu tidak terlepas dari pendidikan yang didapatkannya di UPH. Ia percaya bahwa pendidikan sangatlah penting dalam membangun fondasi tiap individu, baik untuk mengasah keterampilan, mendapatkan pengetahuan yang berkualitas, maupun menjadi pribadi yang lebih open-minded. UPH menjadi tempat dirinya mengembangkan kompetensi tersebut dan membuka pengetahuannya terhadap dunia.“Hubungan Internasional di UPH memberi saya peluang untuk belajar menjadi individu yang mandiri dan professional dengan bertemu dosen pengajar yang memiliki berbagai pengalaman dan ahli dalam bidangnya masing-masing seperti Ekonomi, Perdagangan, Politik, Management, Komunikasi dan lainnya,” tutup Ganesa.
read more
Deputy Vice President of Container Services at PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Hubungan Internasional 2005
Rossy Bendl, lulusan dari program Magister Hukum UPH 1998, kini sukses menjabat sebagai Founder & Managing Partner dari Rossy Fitriati & Associates (RFA) Law Offices. “Yang menggerakkan saya untuk membuka kantor hukum adalah, tekad untuk menjembatani kebutuhan masyarakat akan permasalahan hukum yang dihadapi, serta memberikan pemahaman hukum bagi masyarakat luas sesuai bidang yang diperlukan, khususnya dalam bidang keluarga dan bisnis, baik perdata maupun pidana, supaya sejalan dalam koridor hukum yang berlaku di NKRI,” ungkap Rossy.
Dalam sepak terjangnya di dunia hukum Indonesia, RFA Law Offices telah membantu banyak klien dengan berbagai masalah seperti perkawinan campur, hukum warisan, perlindungan konsumen, dan lain sebagainya. Tak hanya itu, RFA Law Offices juga berpengalaman dalam mendampingi klien di luar maupun di dalam pengadilan. “Kami juga melakukan roadshow ke daerah-daerah untuk mensosialisasikan peraturan perundang-undangan baru sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat setempat,” tambahnya.
Bagi Rossy, pendidikan yang ia terima dari UPH merupakan dasar utama bagi dirinya sebelum terjun dalam karier. “Ketika di bangku kuliah kita belajar sungguh-sungguh, hal tersebut menjadi bekal yang sangat penting di lapangan. Kalau ditanya seberapa pentingnya dunia pendidikan bagi saya, maka dunia pendidikanlah yang membuat saya dapat berdiri seperti sekarang.” tutur Rossy.
Selama perjalanan kariernya sebagai aktivis hukum, Rossy memegang teguh nilai-nilai yang membuatnya mampu bertahan dan berkembang. “Kita harus percaya sama diri sendiri, optimis dalam menggapai impian. Kita juga harus memiliki keterbukaan terhadap banyak hal agar mampu memiliki kreativitas. Dan yang tak kalah penting, dalam menjalani setiap proses, berjalanlah bersama tim agar kita dapat saling menopang dan berkembang,” ujar Rossy.
Sebagai senior yang telah berpengalaman di dunia hukum, Rossy mendorong anak-anak muda UPH untuk bekerja keras, sungguh-sungguh, pantang menyerah, fokus kepada tujuan, dan terus belajar. “Pesan saya: work smart; be proactive; seek first to understand, then to be understood; focus, begin with the end in mind, put first things first; harus selalu menambah ilmu, jangan berhenti belajar!” – Rossy Bendl
read more
Founder & Managing Partner dari Rossy Fitriati & Associates (RFA) Law Offices
Hukum 1998
11 Tahun sudah Jonathan Frederick Maurice Saragih menjalani profesinya sebagai seorang Lawyer. Sebagai seorang Lawyer yang bekerja di kantor hukum Adnan Kelana Haryanto & Hermanto, Jonathan berkutat dengan ligitasi di bidang perdata, pidana, arbitrase, ketenagakerjaan, kepailitan, tata usaha negara, serta persaingan usaha. Lewat kerja keras dan tanggung jawab, Jonathan selalu berkomitmen untuk menjawab kepercayaan yang diberikan oleh para klien dengan hasil yang terbaik. “Bukan suatu hal yang mudah untuk menjawab kepercayaan yang diberikan oleh klien kami, terlebih bagaimana kita harus dapat bersaing dengan pasar domestik maupun internasional,” ungkapnya.
Lebih lanjut, di tengah tantangan yang harus dihadapi oleh Jonathan, Ia selalu memiliki nilai-nilai yang dijunjung tinggi, “Dari semua itu, saya selalu memegang tekad untuk bekerja keras, pantang menyerah, dan selalu memiliki mimpi untuk digapai di masa depan. Karena tanpa sebuah mimpi, kita akan berhenti untuk bergerak,” tutur Jonathan.
Dari sebuah mimpi, berlanjut dengan sebuah perjalanan. Inilah yang menggambarkan jejak karier Jonathan. “Sejak kecil, saya sudah bercita-cita menjadi seorang lawyer. Bersyukur, orang tua saya mendukung impian ini. Tekad inilah yang selalu saya perjuangkan, salah satunya ialah bergabung sebagai mahasiswa Fakultas Hukum UPH, angkatan 2005. Disinilah saya melihat bahwa dunia pendidikan berperan besar untuk mewujudkan mimpi setiap orang,” ucap Jonathan. Menjadi mahasiswa UPH merupakan langkah awal Jonathan untuk bisa sampai pada impian yang telah lama ia nantikan.
“Yang berkesan dari perjalanan studi saya adalah, ketika saya bisa menjalankan dunia pendidikan melalui jalur beasiswa olahraga, yakni basket. Jadi, secara tidak langsung saya menjalani dunia pendidikan bersamaan dengan melakukan hobi yang saya sukai. Disini saya juga belajar agar bisa membagi waktu dengan baik, serta melakukan segala sesuatu dengan kedisiplinan,” jelas Jonathan.
Bersama UPH, Jonathan telah mewujudkan impiannya menjadi seorang lawyer profesional dan berpengalaman. Terucap harapan dari Jonathan agar para mahasiswa/i UPH tidak berhenti untuk bermimpi, serta memiliki tekad yang kuat untuk mewujudkan impian tersebut. “Milikilah impian, jangan ragu untuk melangkah, lakukan yang terbaik selagi ada kesempatan. Lihatlah bagaimana nanti kamu akan menuai setiap jerih payah yang sudah kamu lakukan sampai hari ini!”, tutup Jonathan penuh semangat.
read more
Lawyer of Adnan Kelana Haryanto & Hermanto
Hukum 2005
“I'm very proud to be a part of at UPH. I'm formed here and I experienced growth throughout and within,” says Desiree Tan, alumnus to UPH's Accounting cohort 2011. UPH has become a place where Desiree grows as a person, learns practical knowledge, and gains experiences through student organizations. The values Desiree learns has made her understand the importance to grow in the right place, especially prior to one's professional career. Today, Desinee is entrusted to be an IT Auditor Manager at PWC Indonesia, one of the four largest accounting firms in the world renowned for its professional auditing and taxation services. Within her role, Desiree is responsible for team building, leading coordination, and maintaining relationships with clients.
read more
To be at this point in life is quite a journey for Desiree. “During the end of my study period at UPH, I was entrusted to be one of the Lab Assistant at Accounting. Being the lab assistant taught me a lot of things as well. It further enhances my ability to think critically and creatively,” Desiree reminisces. Desiree's career journey has made her understood of the importance of having strong core values and maintaining them througout her career, "I believe we should keep stretching our capacity. Our lives will be more meaningful when we know we bring a positive impact for others," explains Desiree.
Desiree's career journey has made her remember the reasons to choosing UPH. UPH has proven its education quality as well as strong networking. Desiree believes that when combined with the right response to education, UPH is the best place to learn. She believes that every season in life is preparing her for the best future possible if she keeps being open to learning, building character, and shaping her personality to a better person.
Manager at PwC Indonesia
Akuntansi 2011
“UPH has become the place where I build unforgettable moments in my life,” said Christopher Anthony, Alumnus to both UPH's Civil Engineering cohort 2002 as well as Masters of Civil Engineering cohort 2007. All from organizational experiences, Civil Engineering Student Association, Inter-Campus Communication Forum, to being part of the early mentoring movement in 2006. "These experiences are priceless. I will never trade it for anything in the world," Christopher explains. For Christopher, UPH has also become the place where he gains academic supplies useful for his career today.
Currently, Christopher is entrusted to be Novate Solutions Private Limited's Country Sales Manager, an IT Solutions Provider that provides IT Solutions for building and construction industry. Christopher is responsible for Novade Solutions' performance, supporting site management digitalization for construction projects and the development of private and state-owned real estate developers. As the representative for Indonesia's Country Sales, there is one value that Christopher always holds: “A leader is always under construction. Wherever I stand today, I always need to be willing to learn and to work with humility,” he explains. Being "under construction" doesn't mean Chris has an excuse to make mistakes. But rather, it becomes an encouragement to work better, work smarter, and being open to new things. Christopher believes that having integrity and good character will never go out of style.
UPH has become a stepping stone for Christopher today. Christopher hopes that UPH will continue to produce future leaders - those who know their identity in God, responsible and competent in respective fields, as well as are rooted in faith for the nation's growth. "Be a light not to dazzle, but to show the way. Be salt not to bring separation, but to be an agent of change. Bring hope in the midst of emptiness and despair" – Christopher Anthony
read more
Country Sales Manager at Novade Solutions Private Limited Indonesia
Teknik Sipil 2002
“During my education at UPH, one of the most memorable experience was the opportunity to do internships. I learn to apply the knowledge I learnt in-class as well as grow in areas that I still need to develop,” says Kenneth Li, alumnus to UPH's Management cohort 2008. Aside of his internships, Kenneth has further gained life-chaning experience during his studies at UPH. Not only did Kenneth learn from lecturers who are competent in their respective field, he is also equipped with values from organizational experiences and building relationships with colleagues from different majors.
read more
Being equipped with such experience has shaped Kenneth and prepared him to be the Managing Partner of MDI Ventures Singapore, a venture capital company that has invested in 15 countries and a total of 10 billion rupiahs to be managed. Kenneth is responsible to raise these funds from investors, which will then be used as investments in the technology sector. He must ensure that the investments his company's received can provide a positive return for his investors.
Kenneth's career journey have also helped him discover a value he holds close to his heart: "do not waste the trust you has been given. We must commit to always give the best." For Kenneth, building trust is crucial in order for us to reach success. When someone is trust-worthy, they will always survive no matter the challenge, the pressure, or competitors.
Being able to stand as a leader is not without failure. It is in fact filled with twists and turns. “Don't be afraid to fail. Rather, use it as motivation to get back up and work towards success," he advises. "I believe that UPH is an international campus that will continue to nurture global leaders," Kenneth closes.
Managing Partner at MDI Ventures Singapore
Manajemen 2008
“There are a lot of things that gives UPH the vantage point as a university: curriculum, facilities, network prospects, and the values UPH taught me. Never would I exchange the experience I've had at UPH,” says Rex Andrew Djohan enthusiastically. As UPH's Faculty of Law alumnus cohort 2011, Andrew is now even more convinced that the values UPH ingrained to its students is an important asset to have as one enters their career. And it was UPH that equipped Andrew with practical knowledge and foundational values that have trained him to have a critical, creative, and careful mindset before finally taking decisions. Furthermore, UPH has also allowed Andrew to grow through student activities and organizations that has sharpened his talent. "One of most the unforgettable experience I've had at UPH was when I had the opportunity to represent our campus at Liga Mahasiswa, a sports competition especially designed for students from different universities to compete. I represent UPH at Golf and UPH managed to get 2nd place for two years in a row," Andrew reminisced. Based on his experience, Andrew started a business and it has grown in number since it first started. Ölöro Golf sport-wear, so it is known amongst golfers, is a brand that produces golf apparel and accessories. To date, Ölöro has opened 40 online and offline stores combined, taking care of its multinational and national golf communities' needs. It has competed with foreign brands and prove its quality in the international market. Getting to where he is today alongside of Ölöro is no easy journey. “The result we get won't lie: when we work hard, persevere, dedicate, and focus on our goals, we will get what we work for,“ Andrew explains. And at the end of the day, Andrew hopes that UPH will remain consistent in producing impactful graduates in the future.
read more
Founder of Ölöro Golf
Hukum 2011
Being a leader requires one to stand up and be responsible for all the actions that were taken. Amidst every challenge, Alexander Ivantandri holds on to the values he's had since young. As Director of PT. Eselka Structure Optima, also alumnus to UPH's Civil Engineering cohort 2010, he is as humane as any other and is ready to learn whenever new assignments came to his doorstep. "The biggest challenge I face is managing the team. I want them to not only be able to complete projects according to a predetermined time frame or maintaining a good relationship with our clients, and I would really love to see them grow so that they can work optimally in other areas of life as well. If they are growing as a person, they will instinctively want to help the company be better too," Alexander explains as he leads the company in building structure planning services, audits, and assessments of the feasibility of building structures. “I think that the key to getting better productivity is not to work harder. But rather, one should want to work smarter,” says Alexander. Therefore, Alexander believes that education will play a significant role in his career, as he too has reached for as high as PhD in civil engineering for this matter. He is also grateful to have supportive parents, one who always motivates him in both career and education. During his education at UPH, Alexander was able to develop both his education and competence in engineering through his participation in competitions against other universities. “One of the interesting experience I've had while studying at UPH was when my civil engineering friends and I participated in the National Concrete Competition at a private university. We learned a lot of new mixtures, especially when it comes to making concrete specimens,” he says with a light laugh. Alexander admits that UPH has been an important starting point for his career. He also hopes that UPH will continue to develop into one of the best universities in Indonesia for others to start their careers and achieve their success. “Thank you for being the milestone in my career, UPH! I hope that UPH can continue to develop into one of the best universities in the world,” Alexander closes.
read more
Director of PT. Eselka Struktur Optima
Teknik Sipil 2010
“Honestly speaking, I'm not the type of person to set too many targets for myself in terms of my career development. However, when an opportunity comes my way, I take the most out of it and do my best. If you tell me that I'd be entrusted to lead a company with a US$180 million revenue 10 years ago, I wouldn't believe you!” Maya Devi says, a light laugh accompanies her story. Maya, alumnus to UPH Food Technology cohort 2005 is currently working for PT. Tereos FKS Indonesia (TFI), a company engaged in manufacturing starch and sweeteners (raw materials for the food and beverage industry, paper, animal feed, etc). Tereos FKS Indonesia is the only company with the the largest starch and sweetener capacity in Indonesia, reaching more than 450,000 MT of starch milling capacity per year and contributing to around 30% of Indonesia's starch demand. It is at TFI Maya provides direction for the company's sales strategy and purchasing raw materials' decision. Not only appointed as TFI's Commercial and Supply Chain Director, Maya is representing the shareholders alongside of its president directors. Working under such spotlight was indeed an uphill battle. Yet, Maya finds strength and support within the warm relationship of her family. Furthermore, the education she's received at UPH has given her valuable lessons and lifetime experiences to utilize in her career today. One of the many opportunities that stood out in her memory was when she supervises Teacher's College students, mentoring fellow students from all across Indonesia. This is why Maya always say to her juniors “enjoy your time at university and don't just spend time taking classes. Participate in other student organization activities and build friendships with friends across majors. I promise you that these experience and friendship will be useful for your career later on." Maya believes that God leads every part of her life journey. Through every up and down, it was God who supplies her with strength, perseverance, and integrity. "Persevere and do your best when you are facing your trials! Behind every trial, there is a beautiful ending waiting for us," Maya closes.
read more
Commercial & Supply Chain Director for PT. Tereos FKS Indonesia
Teknologi Pangan 2004
“UPH was the answer to my prayer when I sat in highschool. I believed that UPH is the best choice and I should attend attend UPH if I want to excel in my career. I can testify to you now that UPH has prepared me to uphold truth as my core value as I continuously aim to make an impact in the marketplace,” says Lioe Yanto, UPH's Informatics Alumni cohort 2001. For Yanto, UPH has always been his dream campus, a place that he ever so hoped for to be able to attend and graduate from. Not only has UPH provide Yanto with academic knowledge, UPH has further shaped his identity, sharpened his character, and allows him to meet a diverse set of friends. "UPH has taught me a lot of values to live by. In fact, I still uphold them alongside of the career God has entrusted me with. And if you live by the truth, it will give you so much positive increase in your career," Yanto affirms. Currently, Yanto is entrusted to serve as Modena's Vice President of information Technology, one of the first cooking equipment manufacturers originated in Emilia Romagna, Italy – a region known for its industrialism and design, home to well-known car and consumer appliance brands. MODENA has also invested in R&D and product design for various product categories. As the VP of Information Technology, Yanto is responsible for a sustainable digital transformation journey to support the company's business and operational needs, which requires him to build and transform the organization as it continues to adapt to the digitalization as well as equip MODENA to grow and expand business-wise. In facing these challenges, Yanto always adhere to God, live with integrity and honesty, dare to step out of comfort zone, and gave his best in every opportunity. The journey that Yanto has gone through so far has only made him realize that every opportunity is a chance to create a beautiful story with God. "This life is an opportunity for us to be able to maximize our potential and talents. We are called to be a blessing and an impact for those areound us, both our families and others." And when Yanto looks at his life journey, he always counts UPH twice: an answer to his prayer, a blessing in disguise.
read more
Vice President of Information Technology at MODENA
Teknik Informatika 2001
For Gihon Yabessy Lohanda, UPH's Conservatory of Music Alumni cohort 2003, making his life's calling as a constant motivation to reach the best version of himself is something he pursues on a day to day basis. Even from such a young age, Gihon believed that God has established his steps in the music industry. Later on in his early adulthood, Gihon further chose UPH to study and enhance his knowledge. He believes that UPH is one of the most competent universities when it comes to music education. “I like to think myself as a soldier sometimes, and whatever mission given unto me is considered something I need accomplish”, says Gihon. As any good musician would say, working in the industry is never an easy challenge to take on. And to be able to graduate on time, Gihon had to make every effort due to financial constraints he experienced in his final semester. Thankfully, Gihon have had support from faculty members and leaders who continues to support him in order for him to finish his course on time.
Deciding on music as a career was the beginning of Gihon's journey. As years went by, challenge after challenge came by. “As a musician, I am rather under-trained when it comes to management, accounting, financial skills, and things related to marketing. I have to learn things that are not my comfort zone, apart from also having to continuously work on my art,” Gihon explains. And in midst of all these challenges, it is life's calling that always motivates Gihon to keep creating music for a better tomorrow. Through this calling, Gihon has been entrusted to work with a group of talented musicians atof PT Seniman Senang Selalu, a company that music provides music education, music production and also performing entertainment.
Last but certainly not least, Gihon believes that “a good name is more valuable than money/wealth”. Being accountable for whatever he does, alongside of humility, willingness to learn, and respect for everyone regardless of their background is what made Gihon who he is today.
read more
Indonesian Music Producer, Guitarist, and Director for PT Seniman Senang Selalu
Conservatory Of Music 2003
Dennis Oswald Tannos, alumnus to UPH Informatics cohort 2008, Founder and CEO of Galada, has succeeded in serving Indonesian food in ready-to-eat packages. Galada has been tried by customers in more than 40 cities in Indonesia in more than 6 countries around the world as its menus are easy to serve anytime anywhere. Dennis' successful journey started from his regular errands of sharing food with neighbors and friends. From there, Dennis received meaningful inputs on the flavor as well as the idea to make his home-cook food a solution for those who have limited cooking skills or time.
“It all started from neighbors and close friends: my wife and I have always loved sharing home-cook food. Not long after, our neighbors started ordering our food professionally to share with their extended family. That's when my wife and I started seeing the need to innovate our packaging so that everyone can enjoy it - even those who are out of town. Through Galada, I want to be a part of the story where people can taste the diversity of Indonesian food. The flavor I aim to bring from Galada is Indonesian comfort food that reminds people of their hometown so that Indonesian cuisine can be recognized worldwide,” Dennis explains.
Starting a business certainly has its own set of challenges. And as Dennis admits, includes menu innovations so that customers will stay curious and reorder from them. Luckily for Dennis, the friendly environment and good spiritual guidance he got at UPH has provided him with great support and resilience to continue striving for Indonesia. Continuous support from his family has also pushed Dennis to grow his business responsibly and be dependent on God.
“Studying at UPH has shaped who I am today, especially through my organizational experience at BEM-UPH. BEM-UPH has made my days more colorful and exciting, especially through the friends I've made - both on and off campus. Needless to say, I'm proud to be part of UPH," Dennis concluded with a light laugh.
read more
Founder & CEO of Galada.id
Teknik Informatika 2008
Being a teacher means a life time commitment, for they do not only teach practical knowledge, but also in becoming a role model and friend for their students. This commitment is what Heinz Pearly Wokas, UPH's Alumnus to Master of Educational Technology cohort 2008, continues to live wholeheartedly, responsibly and persistently as he responds to God's calling.
“I consider myself to be highly blessed to have the opportunity to both study and work in an institution that really cares about their vision and mission. Yayasan Pelita Harapan (YPPH)'s vision and mission are in line with my personal vision and mission, thus not having too much difficulty in adjusting them with my calling. Moreover, I think as Christians we are privileged to be God's extension to reach out and educate students in truth. My current job allows me to do both things according to the love Christ has equipped me with,” Heinz, who currently serves as Principal of SMA Dian Harapan Holland Village (HV) Manado as well as Head of School SDH HV, explains.
Heinz chooses to continue his master's education at UPH as it started with an a full scholarship offer. Yet as time goes on, he became convinced that it was no coincidence that God put him to study at UPH. “Over time, I realized that I was purposely shaped to be a Christian teacher at UPH. As a Christian university UPH has made every effort to prepare its graduates to become agents of change in their respective fields of service. I'm further grateful for our lecturers: they are not only concerned with our competency development as a student, but also my life as a whole because I am disciple of Christ who needs to be discipled,” Heinz concluded.
read more
Principal of SMA Dian Harapan Holland Village (HV) Manado & Head of School SDH HV
Magister Teknologi Pendidikan 2008
“One value that I still hold on to is actually the quote UPH used to display on its entrance door saying, 'Responsibility Begins With Me'. A lot of people are picky about work these days: we tend to want an easy job, one that will give us profit quickly, and so on. However, I believe that in whatever is entrusted to me, I have to start taking responsibility for myself. I must be able to show that any given job can be completed quickly and well. The rest depended on an effective, efficient, honest work ethic and willingness to learn new things," Daniel says.
He is Daniel Moeis, UPH Architecture cohort 2005 alumni, currently working as Triniti Land's Marketing Director. Daniel is currently responsible for a 150 hectares property development at several parts of Indonesia including Jakarta, Tangerang, Batam, Bogor and Lampung. And with such a tall order at hand, he does not only need to hold his principles close, but also puts God and family first. Daniel admits that far greater than his career, he desires to make help others and make their life easier.
“I wanted to help others, yes. But with that, I also have obstacles to come over. The first obstacle lands upon my ability to give equal attention and time for each project in order for all to get the best results. I believe that previous and current projects alike deserved dedication. The second obstacle requires me to learn again, as it requires me to be able to bring these projects to compete in the online market. Especially with the pandemic at hand, face-to-face activities increasingly limited so it is important for us to figure out how to sell regardless of the time and place constraints,” explained Daniel. Daniel believes that his education at UPH has prepared him to give his best at his current career. For him, UPH did not only provided him with practical knowledge and a wide network support, but also opportunities to practice the soft skills that he still uses in his work today.
"There were a lot of memorable experiences during my time at UPH. One that came up to my mind immediately was the opportunity to join UPH Student Executive Board (BEM-UPH) and the UPH Student Representative Council (MPM-UPH). I learned a lot from these two organizational experiences, especially when I had to prioritize my coursework but still had to keep up with my commitment to contribute to these student organizations. Time management is indeed important and I still find it very applicable in my chosen career. Keep going UPH!” Daniel says enthusiastically.
read more
Marketing Director of Triniti Land
Arsitektur 2005
The saying that goes “if you want to go fast, go alone. But if you want to go far, go together”, is a principle adhered to by Steven Sutantro, Google Certified Coach at REFO, Partner Professional Development Google for Education in Indonesia. Steven, so is this Jakarta-born man called amongst his colleague, is Alumnus to UPH Teacher's College cohort 2007. Steven is currently entrusted to manage, train and mentor a community of 4,000 trainers, innovators & educators certified by Google for education in 34 provinces in Indonesia. Steven believes that collaboration between educators is highly important to provide a better education quality in Indonesia. But far more importantly, collaborating with the Ministry of Education and Culture is also integral to develop a better education module for students.
Steven also admits that his journey with REFO is still a long road to travel. He's talked to people and saw that there are many who doesn't have the mindset, experience, and digital skills needed for advancement. Yet, it doesn't stop Steven to fight. Inspired by the passion and impact in digital apps brought by digital startup founders, Steven continues to strive to provide training and assistance in order for Indonesian education to progress in the next decade.
The calling to transform education in Indonesia did not come from nowhere. It takes a good education curriculum as well as opportunities to collaborate with lecturers and fellow students in campus to equip Steven. For him, studying at UPH became an important stepping stone that sharpens his calling.
“The education I gained at UPH has provided a strong foundation for my life today. The leadership values and relevant skills taught have shaped me and further helped me to become an impactful coach & teacher. UPH has also given me the opportunity to learn from lecturers who provide life examples, new perspectives, inspiring real experiences, and relevant skills needed to transform Indonesian education," Steven testifies.
read more
Google Certified Coach at REFO & Partner Professional Development Google for Education in Indonesia
Teacher's College 2007
“When I first joined GMTD, the first change I did was maximizing the use information technology – one to which the Millenials would call, 'creating content'. I start encouraging the team to use social media including Instagram, TikTok, podcasts, and other channels to keep up with the crowd. The result of this optimization is extraordinary, as we grow to become more and more dependent on IT. From there, GMTD receives double the attention and our sales has been increasing too,” Iqbal explains, regarding the approach he uses to raise public awareness. He is Iqbal Farabi, UPH's Alumnus to both Law undergraduate (cohort 1996) and Master of Law (cohort 2002). Iqbal is currently entrusted to develop PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD), one of Lippo Group's newest property project in Makassar, South Sulawesi. This responsibility is certainly challenging anyone, especially when we add other competitor and the people's purchasing power into the equation. What's more though, Iqbal also has to be more flexible in his work because he has to work remotely from Jakarta due to the pandemic situation. For Iqbal, the support from his parents, wife and children is central. They did not only give him purpose, but also joy in everything he does. Iqbal believes that in addition to being honest, hardworking, willingness to learn, and sincerity, his parents and family is his focus today. “When I joined UPH in 1996, my parents were the ones who encouraged me to take legal education. Their hopes for me to succeed were high at that time. After more than 20 years, I see that their hopes and dreams came to life, one of which is achieved by sending me to UPH,” continued Iqbal. For students who are continuing their education, Iqbal advised, “Be either smart or active in campus organizations. UPH and its network will help for you to be able to find your way in society. You would've missed a lifetime opportunity if you do not maximize the knowledge and network you've gained at UPH."
read more
Director at PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk
Hukum & Magister Hukum
At such a young age, Thomas Ferdinand Harefa, Alumnus to International Teacher’s College UPH cohort 2016 has been entrusted to be Life International School’s Secondary Principal, a Christian school located at Sihanoukville, Cambodia. This Balikpapan-born principal is responsible to co-lead a diverse international team of Christian educators in creating an optimal learning environment and spiritual climate for their Secondary students, one to which will support the community to meet the school’s vision, mission and expected student outcomes.
“For a Christian school administrator, the most important aspect of leadership is one’s relationship with God. I believe it is important (and to some extent rewarding) to become a ‘Martha’ in handling various things at a time, but the Lord calls us to be a ‘Mary’ — to commune with Him and love Him with all our heart, mind, soul, and strength. I aim to exhibit Christ-like authenticity, accountability, and compassion as a school
administrator. This is only possible through my daily commitment to be under His Word,” Thomas, or so is he known in his day-to-day errand, explains.
‘A smooth sea never made a skilled sailor’, so the saying goes. And the same applies for Thomas in his responsibility as a Secondary Principal. He makes use most of his time juggling day-to-day academic and administrative matters that pertains to our school community. Ranges from setting strategic school-wide policies to pastoral care of the teaching staff. Despite the difficulties however, Thomas believed that the Lord works in all things and has provided meaningful milestones throughout the past academic year.
Furthermore, Thomas believes that education has played in important role in his life. And as an administrator that strives to bring Shalom to wherever God calls him to administer, Thomas is humbled and grateful to have been able to attend UPH for his undergraduate education.
“I was fortunate enough to have attained the full scholarship offered by the International Teachers College (ITC) at UPH. At first, I was hesitant to be a teacher, however, the experience that I was enabled to have – including friendship with classmates across continents, mentorship with caring professors, and purposeful internships – made me fell in love with the high level of meaningful education that was offered. I am proud to have fought the good fight and call myself an alumnus of ITC at UPH,” Thomas closes with a smile.
read more
Life International School’s Secondary Principal
International Teacher's College 2016
Memberikan manfaat kepada orang lain telah menjadi impian Wahyu Adhika Wiwoho, S.I.Kom., M.A., sejak memulai kuliah. Lulusan Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan (Ilkom UPH) tahun 2005 ini memiliki aspirasi untuk memperluas wawasan masyarakat lewat profesi yang ditekuninya.
“Waktu masih duduk di bangku SMA, saya tidak memiliki cita-cita untuk menekuni bidang tertentu secara spesifik. Saat itu, aspirasi saya adalah untuk mencerdaskan dan bermanfaat bagi orang lain melalui pendidikan, pemberitaan, dan berbagi informasi untuk membantu meningkatkan kapasitas orang lain,” ungkap Wahyu, yang saat ini menekuni profesi sebagai Presenter, Master Of Ceremony (MC), Moderator, dan Entrepreneur.
Dengan pengalaman lebih dari 16 tahun di industri media penyiaran, Wahyu telah menjabat berbagai peran di bidang ini, mulai dari jurnalis, reporter, penyiar radio, produser, hingga news anchor. Pengalaman-pengalaman yang beragam tersebut telah menjadi modalnya dalam menggali isu-isu politik, hukum, dan keamanan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Tidak hanya itu, sejak tahun 2014, Wahyu juga aktif di TalkInc sebagai Fasilitator untuk mengadakan pelatihan dan workshop public speaking untuk berbagai korporasi, serta menjadi pembicara seminar di acara-acara terkait public speaking.
Melalui semua pengalamannya tersebut, Wahyu melihat bahwa keterampilan komunikasi memiliki dampak yang sangat besar dalam semua aspek kehidupan manusia. Ia mengatakan, “Komunikasi adalah alat saya untuk mendidik masyarakat luas. Ketika pandemi Covid-19 melanda, saya sebagai news anchor secara aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan pencegahan pandemi di masa depan. Selain itu, saya bekerja sebagai praktisi public relations dan mengajar rekan-rekan di industri dan kampus.”
Selain pekerjaan profesionalnya, Wahyu juga mendirikan start-up bernama LVNG, yang berfokus pada penyediaan informasi terkait Kesehatan sebagai sarana edukasi bagi masyarakat. Ia juga mendirikan perusahaan talent management Bernama PickYourTalent.
Bagi Wahyu, segala yang dia dilakukan selalu berkaitan dengan komunikasi, karena komunikasi merupakan media untuk menyampaikan informasi.
Awal mula Wahyu memutuskan untuk berkecimpung di bidang public relations adalah karena dorongan dari ayahnya. Sang ayah yang berprofesi sebagai jurnalis, tertarik ingin melihat dunia dari sudut pandang seorang praktisi public relations. Setelah mempertimbangkan matang-matang, Wahyu akhirnya memutuskan untuk menempuh pendidikan di bidang Ilmu Komunikasi di UPH. "UPH adalah salah satu universitas swasta yang terkenal karena jaringan yang luas di industri. Hal ini sangat membantu ketika mencari pekerjaan dan tempat magang. Saya sendiri mengalami ini langsung ketika harus menjalani magang pada tahun ketiga. Pada saat itu, universitas menawarkan beragam kesempatan magang dengan berbagai perusahaan. Bagi saya, itulah keunggulan UPH."
Ajaran dari orang tua, pendidikan yang dijalani, dan pengalaman secara profesional mengajarkan Wahyu untuk berani menerima tantangan. Bagi peraih Master of Arts dari Coventry University, Inggris ini, tantangan adalah motivasi yang membuatnya terus mengembangkan diri. Wahyu menambahkan bahwa dia tidak pernah mencatat keberhasilan atau kegagalan dalam hidupnya. Dia percaya bahwa setiap momen adalah pelajaran berharga untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Bagi saya, UPH lebih dari sekadar tempat untuk belajar. UPH adalah tempat untuk memperluas jaringan dan mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan,” tutup Wahyu.
Tentang Prodi S1 Ilmu Komunikasi UPH
Di bawah naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Prodi Ilmu Komunikasi UPH memiliki dua jenis program Sarjana, yaitu S1 Kelas Reguler dan S1 Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Untuk kelas S1 Reguler, terdapat tiga bidang peminatan, yakni Broadcast and Digital Journalism, Corporate Communications, dan Digital Integrated Marketing Communications.
Sementara PJJ Ilmu Komunikasi UPH, menghadirkan kurikulum pendidikan berkualitas yang didukung dengan moodle sebagai sistem learning management system (LMS) yang sangat mudah diakses, dosen yang kompeten, dan waktu kuliah yang fleksibel. Dengan PJJ Ilmu Komunikasi UPH, mahasiswa dapat menjalani kuliah di mana dan kapan saja. Jadilah bagian dari UPH! Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant di 0811-1709-901 atau dapat langsung mendaftar di sini.
read more
Producer & News Anchor at Metro TV
Ilmu Komunikasi 2000
At just 32 years old, Stefanie Hartanto is successful in bearing the title of a Law Doctor. When she graduated from UPH Law School at 2007, she directly proceeded in pursuing her studies until she completed all assessments in doctorate school, 2018. As of right now, Stefanie is a notary and land deed official at Tangerang District – to which includes her duty to make authentic deed.
Being a notary and land deed official has been in Stefanie’s ambition since high school although her workload is heavy. Stefanie proceeds on working with caution according to the applicable law, believing it to be a noble job. Being a notary and land deed official does not only bear the credence from their client, but also having to be neutral and not take sides. As any other job would demand, being a notary and land deed official requires a long and winding road to take.
After graduating her undergrad from UPH, Stefanie had to take her Magister Notary, go for internships, undertake the test of code of ethics, and so much more. Therefore, it is important to be sure of one’s passion before taking the decision of being a notary and land deed official. Stefanie believes that if it is according to passion, no matter how long the struggle one must go through, it will feel short and light.
“The key though, is to be grateful. All good and bad will be bearable if we thank God in whatever we go through,” Stefanie says, referring to her favorite quote that says, ‘a grateful heart is a magnet for miracle’.
Through her job, Stefanie is also grateful that she can give back to the society and Indonesia. As a notary and land deed officer, Stefanie helped contribute to the drafting of legal entity establishment for companies as well as transferring rights and names for land administration. With that said, Stefanie is grateful to have the opportunity to study at UPH as UPH taught her a lot of practical things, including student organizational activities. She believed these two factors brings positive impact as one stepped into work.
read more
Notary & Official Certifier of Title Deeds at Tangerang Regency
Doctor of Law 2018
“My career today has actually been my dream since my teenage years. I wanted to use my talent to help others; to contribute back to the community; to make my life meaningful. I was triggered by the fact that there are still a lot of people out there who are not able to afford (or did not have the same access) to education or other things that are related,” said Ni Putu Sri Artati, UPH's Informatics Alumni cohort 2001. Sri, born in Tabanan, Balinese is currently serving as PT Bank Mandiri (Persero) Tbk's Vice President of Performance Measurement, under the Directorate of Finance & Strategy. It is Sri's responsibility to manage corporate performance management - analyzing the bank's financial performance as well as making guidelines to assess business units' contribution, including products, branches, and electronic channels to further encourage higher bank returns. "The company I currently work in is a state-owned company and I humbled to have the opportunity to share with others because SOEs are mandated to not only ensure the sustainability of businesses, but also to carry out activities which promotes our benefit as Indonesians," Sri continued. The responsibility that Sri is entrusted with did not come without challenges. As the Vice President of Performance Measurement, Sri is required to be able to collaborate across sections, seek and develop new ideas to improve the financial performance report qualities, and produce sharp analysis for the company. By always remembering that learning is a part of her life process, being persistent, learning from experience, and also respecting the customs in her workplace, Sri believes that she will continue to grow. For Sri, UPH is like a lamp for others. The unique friendship she's gained in UPH rekindles sweet memories for her. “In my opinion, UPH is unique both in terms of environment, students, and also the way it manages its education modules. Apart from my love for the library and my lecturers who are always available on-time on campus, I have learned many things from my friends at UPH - especially to keep fighting, to never give up, and finding the good in everything,” Sri concluded.
read more
Vice President of Performance Measurement at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Teknik Informatika 2001
Integrity and spirit of excellence are the two work ethics that Alvin Jufitrick, UPH Architecture Alumni cohort 2004, always prioritize in his career as one of the directors of UOB Asset Management Indonesia. In responsibilities that are entrusted to him, especially in the distribution and development of UOB asset management investment products, Alvin is required to plan and pay extra attention to the development of overseas distribution, digital partnerships and alternative investment – as these three areas intersect directly with the development of financial literacy and investment in Indonesia. Alvin believes that integrity and excellence does not only apply in his career, but also in living life outside work. For him, these two values are further reflected in the decision he make, as it will impact everyone around him. “In my opinion, being consistent in what I say and what I do both in work and daily life is very important. I strive to be an example for my family and colleagues and it has to start with the life I live. Whether we realize it or not, every decision we make will have an impact on others, so we have to be really careful in what we say and do,” Alvin explains. No doubt, education also plays an important role in Alvin's life. Alvin admits that choosing UPH for his undergraduate degree was the right thing to do. UPH's reputation, facilities, and student organization experiences that he's had at UPH has become stepping stones for his career today. “UPH has given me pleasant memories to rekindle, especially UPH Festival and faculty events - it was all very festive and lively indeed! Yet, the most memorable experience I've had during my studies was actually running to be the senate chairman in the 2006. I was given the privilege to become vice chairman of the Student Representative Council (MPM-UPH) and it has given me the skills I needed to organize and work with people of different background and beliefs," Alvin closes.
read more
Director for UOB Asset Management Indonesia
Arsitektur 2004
We have sent your activation link to this email:
Not using this email anymore? verify your data
Don’t worry! We will help you verify your data and information.